explore banyumas, enjoy your fun
Selasa, 11 Desember 2012
AYO KE BANYUMAS
DIREKTORI PARIWISATA BANYUMAS
BMS - Kabupaten Banyumas merupakan kabupaten yang memiliki banyak kekayaan alam yang di jadikan obyek wisata. Potensi wisata banyumas cukup banyak namun belum terkelola semuanya karena keterbatasan Dana dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pariwisata. Berbagai buku tentang obyek wisata dan peluang investor telah di terbitkan, mulai dari karya dinas pariwisata, budayawan, paguyuban masyarakat pariwisata maupun dari pihak swasta/yayasan.
Namun, Tau ndak sich ? berapa banyak obyek wisata di banyumas ??? mungkin orang awam seperti saya hanya tahu dalam hitungan jari. hemm... masa daerah sendiri ndak tau. yuk kita cari tahu tentang daftar obyek wisata di kabupaten Banyumas. ayo... cemungudhzz !!! :D
Lokawisata Baturaden
Berada di lereng selatan Gunung Slamet (3.428 meter), 14km dari Purwokerto, dengan hawa sejuk di siang hari dan sangat dingin di malam hari. terdapat berbagai obyek dan dan sangat menyenangkan apalagi kalau bersama teman-teman anda.
Alun-alun Kota Lama Banyumas
Wisata Banyumas yang berada 18 km dari Purwokerto. Jaman dahulu, alun-alun merupakan penanda pusat pemerintahan, dan ditanami pohon beringin sebagai lambang pengayom rakyat. kondisi saat ini masih asli belum di pugar layaknya alun-alun purwokerto yang di satukan.
Candi Ronggeng
Wisata Banyumas yang berada di Desa Gondotopo, Kecamatan Sumbang, merupanan sebuah tempat wisata peninggalan bersejarah di wilayah ini.
Bendung Gerak Serayu
Wisata Banyumas yang dibangun pada 1993 dan diresmikan pada 1996, mengairi sawah di Banyumas, Cilacap, dan Kebumen. GPS: -7°31’30″, 109°12’4″
Bumi Perkemahan Baturraden
Wisata Banyumas di kawasan Baturraden, yang sering digunakan para pecinta alam. Digunakan sebagai tempat Jambore Nasional Gerakan Pramuka se-Indonesia pada 2001.
Bumi Perkemahan Kendalisada
Wisata Banyumas di Desa Kaliori, Kec Kalibagor, seluas 20 ha dilengkapi gedung Serba Guna, asrama, dan bisa dipakai untuk motor cross, terbang layang, dan rekreasi remaja.
Curug Gede
Wisata Banyumas di desa wisata Ketenger, 3 km dari lokasi wisata Baturraden. Di tempat ini wisatawan dapat menikmati air terjun dengan keindahan alam dan aneka lempengan batu.
Curug Belot
Wisata Banyumas di Desa Rempoah, Baturraden, dengan air deras, namun belum banyak disentuh dan masih alami. GPS: -7°21’29″, 109°14’23″
Curug Cipendok
Wisata Banyumas di Desa Karangtengah, Kec Cilongok, dengan ketinggian 92 m, hawanya sejuk, lokasinya cukup mudah dicapai, bisa menikmati mendoan dan susu murni saat berjalan kaki menuju curug.
Curug Ceheng
Wisata Banyumas di Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, yang menampilkan keindahan air terjun yang dihiasi satwa lawa (sejenis kalong) yang beterbangan di sekitarya.
Curug Pengantin
Wisata Banyumas di tengah hutan Dusun Parduli, Desa Kracak, Ajibarang, tinggi air terjunnya hanya 2 m, namun dipercaya bahwa mandi di sini akan menolak bala dan mempercepat jodoh.
Gua Sara Badak
Wisata Banyumas yang berada 50 m dari Pancuran Pitu, tempat pertemuan aliran air panas yang mengandung belerang, dengan air dingin, dengan bebatuan warna keemasan yang menakjubkan.
Gua Selirang
Wisata Banyumas yang berada di sekitar area Pancuran Pitu, berdekatan dengan Gua SaraBadak, berupa gua kecil yang mulut guanya tertutup oleh aliran air dari atas tebing.
Kebun Binatang Kaloka Widya Mandala
Wisata Banyumas yang diresmikan pada 17 Mei 1995, dengan koleksi sapi berkaki lima, kambing berkaki tiga, gajah, beruk, buaya Irian, ular sanca, kasuari, elang bondol, dll. namun beberapa tahun silan sudah tidak di kelola dan binatangnya di pindah ke daerah semarang.
Kelenteng Boen Tek Bio
Wisata Banyumas yang berada sekitar 300 m dari Pendopo Duplikat Si Panji di kota lama Banyumas. Bangunan tua dari abad ke-19 ini mulai digunakan sebagai kelenteng sejak 1960.
Kelenteng Hok Tek Bio Sokaraja
Wisata Banyumas di Desa Sokaraja, Kec Sokaraja, dekat pertigaan jalan menuju ke Purwokerto, Banyumas dan Purbalingga, diperkirakan dibangun pada 1826.
Makam Bupati Banyumas
Wisata Banyumas berupa Makam Bupati-Bupati Banyumas di Desa Dawuhan yang lokasinya berada sekitar 5 km dari alun-alun kota lama Banyumas.
Makam Adipati Mrapat
Wisata Banyumas yang merupakan makam mendiang Bupati Banyumas I yang lokasinya berada di Desa Dawuhan, Banyumas.
Makam Kyai Mranggi Semu
Wisata Banyumas di Desa Kejawar, 5 km dari alun-alun Banyumas. Ia adalah pembuat warangka keris yang membesarkan anak R. Banyaksosro, R. Joko Kahiman, Adipati Banyumas I yang membagi Kadipaten Wirasaba menjadi empat.
Makam Kyai Tolih
Wisata Banyumas di Desa Cikakak kecamatan Wangon, sekitar 30 km dari Purwokerto. Kyai Tolih adalah pendiri Masjid Saka Tunggal, dan merupakan tokoh Islam pada jaman Majapahit.
Makam Nyai Mranggi Semu
Wisata Banyumas di atas bukit di Grumbul Wanasepi, Desa Binangun, 10 km dari Alun-alun Banyumas. Nyai Mranggi, adalah adik kandung R. Banyaksosro.
Masjid NurSulaiman
Wisata Banyumas yang berada di barat alun-alun kota lama Banyumas, didirikan pada 1725 oleh Kyai Nur Sulaiman dari Gumelem dengan arsitek Kyai Nur Daiman. Peninggalan asli adalah bedug, mimbar, sakaguru dan sumur.
Masjid Saka Tunggal
Wisata Banyumas di Desa Cikakak, Wangon, 30 km dari Purwokerto, yang dibangun pada 1288. Di sekitar masjid terdapat hutan pinus yang di huni ratusan ekor kera jinak.
Mata Air Panas Kalibacin
Wisata Banyumas di Tambak Negara, Rawalo, 17 km dari Purwokerto, yang merupakan peninggalan Belanda. Mata air panas Kalibacin dipercaya dapat menyembuhkan menyembuhkan penyakit kulit.
Museum Wayang Sendang Mas
Wisata Banyumas di depan Pendopo Duplikat Si Panji, Banyumas, dibangun pada 1982 dengan koleksi wayang kulit, wayang golek, wayang beber, wayang krucil, dan wayang lainnya, benda pusaka, benda purbakala dan kitab kuno.
Museum Uang BRI
Wisata Banyumas di Jl. Jenderal Soedirman, Purwokerto, berisi perjalanan perbankan (BRI) mulai berdiri sampai sekarang serta koleksi uang kuno mulai jaman Majapahit.
Pancuran Pitu
Wisata Banyumas di dalam Lokawisata Baturaden, yang merupakan sumber air panas berbelerang yang keluar melalui tujuh pancuran. Dicapai dengan berjalan kaki sejauh 2,5 km, atau dengan kendaraan melalui Bumi Perkemahan Baturaden.
Pancuran Telu
Wisata Banyumas yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit gatal ini berada di dalam Lokawisata Baturaden.
Pendopo Duplikat SiPanji
Wisata Banyumas di kota lama yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas sebelum tahun 1937. Pendopo Si Panji yang asli telah dipindahkan ke Purwokerto pada Januari 1937.
Pendopo Si Panji
Wisata Banyumas yang berada di alun-alun Purwokerto. Salah satu pilar pendopo yang bernama Si Panji, diyakini merupakan lambang kekuatan rakyat Banyumas. Pendopo Si Panji dibangun oleh Adipati Yudonegoro II, Bupati Banyumas ke-7, pada 1706.
Situs Batur Agung
Wisata Banyumas yang berada di tengah-tengah kebun, di sebelah selatan lapangan Dusun Pondok Lakah, Desa Baseh, Kedungbanteng, yang dipercaya pernah digunakan sebagai pertapaan Raden Kamandaka.
Situs Batur Bedil
Wisata Banyumas di Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kedungbanteng, berupa punden berundak dengan tiga teras, yang digunakan sebagai tempat pemujaan arwah pada jaman megalitikum.
Situs Baturrana
Wisata Banyumas di Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Karanglewas, di daerah pegunungan Baturlaya. Diperlukan waktu 5 jam dengan berjalan kaki dari Kantor Desa Sunyalangu untuk sampai ke situs ini.
Situs Carangandul
Wisata Banyumas di tengah-tengah kebun di Dukuh Carang, Desa Tamansari, Karanglewas. Konon situs tersebut merupakan bekas kepala Patih Carangandul yang dibunuh oleh utusan dari Demak.
Situs Gunung Jenar
Wisata Banyumas di puncak Gunung Jenar Dusun Pondoklakah, Desa Baseh, Kedungbanteng. Situs ini merupakan kubur batu peninggalan jaman megalitik.
Situs Lembu Ayu
Wisata Banyumas di Dusun Lembu Ayu, Desa Susukan, Sumbang, 10 km dari Purwokerto, berupa yoni, lingga, fragmen batu candi, dan sebuah makam kuno bernama makam Pandung Aguna.
Situs Tebet Madas Mayung
Wisata Banyumas di Desa Sambirata, Cilongok, berupa dolmen yang bentuknya seperti meja batu berkaki menhir sebagai tempat sesaji dan pemujaan arwah nenek moyang dari jaman prasejarah.
Situs Watu Gathel
Wisata Banyumas di tengah pemukiman penduduk Desa Karangmangu, Baturraden, yang bentuknya menyerupai penis. Di timur situs Watu Gathel terdapat Sungai Belot yang dipakai sebagai tempat bersuci.
Situs Watu Guling
Wisata Banyumas di Desa Datar, Sumbang, di sebelah selatan pemakaman umum Desa Datar, merupakan tempat pemujaan arwah nenek moyang pada jaman prasejarah berupa Batu Menhir dan Batu Lumpang.
Telaga Sunyi
Wisata Banyumas 3,5 km di sebelah timur Baturraden. Telaga ini begitu indah dengan airnya yang dingin dan sangat jernih. Pada musim-musim tertentu dapat dijumpai aneka warna kupu-kupu dan capung.
itulah sebagian obyek wisata asli banyumas yang sudah di kelola baik oleh pemerintah daerah melalui Dinporabudpar ataupun pihak swasta yang bekerja sama dengan pemda. Sebenarnya masih banyak obyek-obyek wisata lain yang mungkin belum tergali dan di kelola secara baik. nantinya semoga catatan yang sederhana ini bisa mengulas lebih tentang obyek pariwisata di kabupaten banyumas. harapannya bisa memberikan informasi alternatif wisata yang murah meriah namun tetap berkesan tentunya baik untuk kategori wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, wisata pendidikan, wisata religi dan wisata sejarah.
Semoga bisa menjadi referensi anda dalam berwisata.
Disajikan dari berbagai sumber.
Ensiklopedi Wisata Banyumas (.pdf) bisa diunduh DISINI.
BMS - Kabupaten Banyumas merupakan kabupaten yang memiliki banyak kekayaan alam yang di jadikan obyek wisata. Potensi wisata banyumas cukup banyak namun belum terkelola semuanya karena keterbatasan Dana dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pariwisata. Berbagai buku tentang obyek wisata dan peluang investor telah di terbitkan, mulai dari karya dinas pariwisata, budayawan, paguyuban masyarakat pariwisata maupun dari pihak swasta/yayasan.
Namun, Tau ndak sich ? berapa banyak obyek wisata di banyumas ??? mungkin orang awam seperti saya hanya tahu dalam hitungan jari. hemm... masa daerah sendiri ndak tau. yuk kita cari tahu tentang daftar obyek wisata di kabupaten Banyumas. ayo... cemungudhzz !!! :D
Lokawisata Baturaden
Berada di lereng selatan Gunung Slamet (3.428 meter), 14km dari Purwokerto, dengan hawa sejuk di siang hari dan sangat dingin di malam hari. terdapat berbagai obyek dan dan sangat menyenangkan apalagi kalau bersama teman-teman anda.
Alun-alun Kota Lama Banyumas
Wisata Banyumas yang berada 18 km dari Purwokerto. Jaman dahulu, alun-alun merupakan penanda pusat pemerintahan, dan ditanami pohon beringin sebagai lambang pengayom rakyat. kondisi saat ini masih asli belum di pugar layaknya alun-alun purwokerto yang di satukan.
Candi Ronggeng
Wisata Banyumas yang berada di Desa Gondotopo, Kecamatan Sumbang, merupanan sebuah tempat wisata peninggalan bersejarah di wilayah ini.
Bendung Gerak Serayu
Wisata Banyumas yang dibangun pada 1993 dan diresmikan pada 1996, mengairi sawah di Banyumas, Cilacap, dan Kebumen. GPS: -7°31’30″, 109°12’4″
Bumi Perkemahan Baturraden
Wisata Banyumas di kawasan Baturraden, yang sering digunakan para pecinta alam. Digunakan sebagai tempat Jambore Nasional Gerakan Pramuka se-Indonesia pada 2001.
Bumi Perkemahan Kendalisada
Wisata Banyumas di Desa Kaliori, Kec Kalibagor, seluas 20 ha dilengkapi gedung Serba Guna, asrama, dan bisa dipakai untuk motor cross, terbang layang, dan rekreasi remaja.
Curug Gede
Wisata Banyumas di desa wisata Ketenger, 3 km dari lokasi wisata Baturraden. Di tempat ini wisatawan dapat menikmati air terjun dengan keindahan alam dan aneka lempengan batu.
Curug Belot
Wisata Banyumas di Desa Rempoah, Baturraden, dengan air deras, namun belum banyak disentuh dan masih alami. GPS: -7°21’29″, 109°14’23″
Curug Cipendok
Wisata Banyumas di Desa Karangtengah, Kec Cilongok, dengan ketinggian 92 m, hawanya sejuk, lokasinya cukup mudah dicapai, bisa menikmati mendoan dan susu murni saat berjalan kaki menuju curug.
Curug Ceheng
Wisata Banyumas di Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, yang menampilkan keindahan air terjun yang dihiasi satwa lawa (sejenis kalong) yang beterbangan di sekitarya.
Curug Pengantin
Wisata Banyumas di tengah hutan Dusun Parduli, Desa Kracak, Ajibarang, tinggi air terjunnya hanya 2 m, namun dipercaya bahwa mandi di sini akan menolak bala dan mempercepat jodoh.
Gua Sara Badak
Wisata Banyumas yang berada 50 m dari Pancuran Pitu, tempat pertemuan aliran air panas yang mengandung belerang, dengan air dingin, dengan bebatuan warna keemasan yang menakjubkan.
Gua Selirang
Wisata Banyumas yang berada di sekitar area Pancuran Pitu, berdekatan dengan Gua SaraBadak, berupa gua kecil yang mulut guanya tertutup oleh aliran air dari atas tebing.
Kebun Binatang Kaloka Widya Mandala
Wisata Banyumas yang diresmikan pada 17 Mei 1995, dengan koleksi sapi berkaki lima, kambing berkaki tiga, gajah, beruk, buaya Irian, ular sanca, kasuari, elang bondol, dll. namun beberapa tahun silan sudah tidak di kelola dan binatangnya di pindah ke daerah semarang.
Kelenteng Boen Tek Bio
Wisata Banyumas yang berada sekitar 300 m dari Pendopo Duplikat Si Panji di kota lama Banyumas. Bangunan tua dari abad ke-19 ini mulai digunakan sebagai kelenteng sejak 1960.
Kelenteng Hok Tek Bio Sokaraja
Wisata Banyumas di Desa Sokaraja, Kec Sokaraja, dekat pertigaan jalan menuju ke Purwokerto, Banyumas dan Purbalingga, diperkirakan dibangun pada 1826.
Makam Bupati Banyumas
Wisata Banyumas berupa Makam Bupati-Bupati Banyumas di Desa Dawuhan yang lokasinya berada sekitar 5 km dari alun-alun kota lama Banyumas.
Makam Adipati Mrapat
Wisata Banyumas yang merupakan makam mendiang Bupati Banyumas I yang lokasinya berada di Desa Dawuhan, Banyumas.
Makam Kyai Mranggi Semu
Wisata Banyumas di Desa Kejawar, 5 km dari alun-alun Banyumas. Ia adalah pembuat warangka keris yang membesarkan anak R. Banyaksosro, R. Joko Kahiman, Adipati Banyumas I yang membagi Kadipaten Wirasaba menjadi empat.
Makam Kyai Tolih
Wisata Banyumas di Desa Cikakak kecamatan Wangon, sekitar 30 km dari Purwokerto. Kyai Tolih adalah pendiri Masjid Saka Tunggal, dan merupakan tokoh Islam pada jaman Majapahit.
Makam Nyai Mranggi Semu
Wisata Banyumas di atas bukit di Grumbul Wanasepi, Desa Binangun, 10 km dari Alun-alun Banyumas. Nyai Mranggi, adalah adik kandung R. Banyaksosro.
Masjid NurSulaiman
Wisata Banyumas yang berada di barat alun-alun kota lama Banyumas, didirikan pada 1725 oleh Kyai Nur Sulaiman dari Gumelem dengan arsitek Kyai Nur Daiman. Peninggalan asli adalah bedug, mimbar, sakaguru dan sumur.
Masjid Saka Tunggal
Wisata Banyumas di Desa Cikakak, Wangon, 30 km dari Purwokerto, yang dibangun pada 1288. Di sekitar masjid terdapat hutan pinus yang di huni ratusan ekor kera jinak.
Mata Air Panas Kalibacin
Wisata Banyumas di Tambak Negara, Rawalo, 17 km dari Purwokerto, yang merupakan peninggalan Belanda. Mata air panas Kalibacin dipercaya dapat menyembuhkan menyembuhkan penyakit kulit.
Museum Wayang Sendang Mas
Wisata Banyumas di depan Pendopo Duplikat Si Panji, Banyumas, dibangun pada 1982 dengan koleksi wayang kulit, wayang golek, wayang beber, wayang krucil, dan wayang lainnya, benda pusaka, benda purbakala dan kitab kuno.
Museum Uang BRI
Wisata Banyumas di Jl. Jenderal Soedirman, Purwokerto, berisi perjalanan perbankan (BRI) mulai berdiri sampai sekarang serta koleksi uang kuno mulai jaman Majapahit.
Pancuran Pitu
Wisata Banyumas di dalam Lokawisata Baturaden, yang merupakan sumber air panas berbelerang yang keluar melalui tujuh pancuran. Dicapai dengan berjalan kaki sejauh 2,5 km, atau dengan kendaraan melalui Bumi Perkemahan Baturaden.
Pancuran Telu
Wisata Banyumas yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit gatal ini berada di dalam Lokawisata Baturaden.
Pendopo Duplikat SiPanji
Wisata Banyumas di kota lama yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas sebelum tahun 1937. Pendopo Si Panji yang asli telah dipindahkan ke Purwokerto pada Januari 1937.
Pendopo Si Panji
Wisata Banyumas yang berada di alun-alun Purwokerto. Salah satu pilar pendopo yang bernama Si Panji, diyakini merupakan lambang kekuatan rakyat Banyumas. Pendopo Si Panji dibangun oleh Adipati Yudonegoro II, Bupati Banyumas ke-7, pada 1706.
Situs Batur Agung
Wisata Banyumas yang berada di tengah-tengah kebun, di sebelah selatan lapangan Dusun Pondok Lakah, Desa Baseh, Kedungbanteng, yang dipercaya pernah digunakan sebagai pertapaan Raden Kamandaka.
Situs Batur Bedil
Wisata Banyumas di Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kedungbanteng, berupa punden berundak dengan tiga teras, yang digunakan sebagai tempat pemujaan arwah pada jaman megalitikum.
Situs Baturrana
Wisata Banyumas di Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Karanglewas, di daerah pegunungan Baturlaya. Diperlukan waktu 5 jam dengan berjalan kaki dari Kantor Desa Sunyalangu untuk sampai ke situs ini.
Situs Carangandul
Wisata Banyumas di tengah-tengah kebun di Dukuh Carang, Desa Tamansari, Karanglewas. Konon situs tersebut merupakan bekas kepala Patih Carangandul yang dibunuh oleh utusan dari Demak.
Situs Gunung Jenar
Wisata Banyumas di puncak Gunung Jenar Dusun Pondoklakah, Desa Baseh, Kedungbanteng. Situs ini merupakan kubur batu peninggalan jaman megalitik.
Situs Lembu Ayu
Wisata Banyumas di Dusun Lembu Ayu, Desa Susukan, Sumbang, 10 km dari Purwokerto, berupa yoni, lingga, fragmen batu candi, dan sebuah makam kuno bernama makam Pandung Aguna.
Situs Tebet Madas Mayung
Wisata Banyumas di Desa Sambirata, Cilongok, berupa dolmen yang bentuknya seperti meja batu berkaki menhir sebagai tempat sesaji dan pemujaan arwah nenek moyang dari jaman prasejarah.
Situs Watu Gathel
Wisata Banyumas di tengah pemukiman penduduk Desa Karangmangu, Baturraden, yang bentuknya menyerupai penis. Di timur situs Watu Gathel terdapat Sungai Belot yang dipakai sebagai tempat bersuci.
Situs Watu Guling
Wisata Banyumas di Desa Datar, Sumbang, di sebelah selatan pemakaman umum Desa Datar, merupakan tempat pemujaan arwah nenek moyang pada jaman prasejarah berupa Batu Menhir dan Batu Lumpang.
Telaga Sunyi
Wisata Banyumas 3,5 km di sebelah timur Baturraden. Telaga ini begitu indah dengan airnya yang dingin dan sangat jernih. Pada musim-musim tertentu dapat dijumpai aneka warna kupu-kupu dan capung.
itulah sebagian obyek wisata asli banyumas yang sudah di kelola baik oleh pemerintah daerah melalui Dinporabudpar ataupun pihak swasta yang bekerja sama dengan pemda. Sebenarnya masih banyak obyek-obyek wisata lain yang mungkin belum tergali dan di kelola secara baik. nantinya semoga catatan yang sederhana ini bisa mengulas lebih tentang obyek pariwisata di kabupaten banyumas. harapannya bisa memberikan informasi alternatif wisata yang murah meriah namun tetap berkesan tentunya baik untuk kategori wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, wisata pendidikan, wisata religi dan wisata sejarah.
Semoga bisa menjadi referensi anda dalam berwisata.
Disajikan dari berbagai sumber.
Ensiklopedi Wisata Banyumas (.pdf) bisa diunduh DISINI.
SITUS WATU GULING DATAR
situs watu guling datar
Kabupaten Banyumas memiliki ratusan situs atau bahkan ribuan yang tersebar di berbagai wilayah. Namun hanya beberapa situs yang sudah terbuka dan menjadi cagar budaya. Dan pasti setiap situs memiliki nilai histori dan misteri yang unik. Salah satu situs yang cukup terkenal di kecamatan sumbang adalah watu guling.
Situs watu guling secara geografis terletak di desa Datar Kecamatan Sumbang Kab. Banyumas. lokasinya berada di dekat pemukiman warga yaitu di sebelah selatan pemakaman umum desa datar. Untuk menuju ke lokasi tidaklah begitu sulit, hanya saja tidak dapat dijangkau langsung dengan kendaraan roda 4 atau lebih. Perlu jalan kaki sekitar 500 meter.
Menurut Cerita masyarat setempat batu tersebut berasal dari pegunungan daerah selatan yang ditendang oleh Bima dan jatuh berguling-guling dan berhenti di daerah yang datar (Sekarang desa datar) sehingga dijadikan nama watu guling datar. Cerita masyarakat ini konon berhubungan dengan gunung tugel yang berada di purwokerto selatan.
situs watu guling tersebut merupakan tempat pemujaan arwah nenek moyang pada zaman prasejarah yang pada awalnya merupakan punden berundak yang berorientasi ke arah utara mengarah kepada gunung Slamet, selatan ke laut selatan. dan diyakini sebagai tempat bersemayamnya para arwah nenek moyang.
Peninggalan yang terdapat pada situs tersebut antara lain :
- Batu Menhir 2 buah dengan ukuran masing – masing tinggi 137 cm dan garis tengah 42 cm.
- Batu Lumpang ( pecah dan hilang 1/5 bagian ) 1 buah dengan ukuran tinggi 25 cm, garis tengah 46 cm dan ketebalan 4 cm.
untuk luas keseluruhan situs adalah , panjang 5 m dan lebar 4 m. Pengelolaan pemeliharaan ditangani oleh Ny. Karsinah selaku juru pelihara dengan di dukung pemerintah desa dibantu masyarakat setempat.
Peninggalan yang terdapat pada situs tersebut antara lain :
- Batu Menhir 2 buah dengan ukuran masing – masing tinggi 137 cm dan garis tengah 42 cm.
- Batu Lumpang ( pecah dan hilang 1/5 bagian ) 1 buah dengan ukuran tinggi 25 cm, garis tengah 46 cm dan ketebalan 4 cm.
untuk luas keseluruhan situs adalah , panjang 5 m dan lebar 4 m. Pengelolaan pemeliharaan ditangani oleh Ny. Karsinah selaku juru pelihara dengan di dukung pemerintah desa dibantu masyarakat setempat.
Saya sempat berkunjung ke lokasi situs Watu Guling di desa Datar Kec. Sumbang. dan memang masyarakat di sekitar masih tetap menjaga kelestarian dan keaslian peninggalan leluhur tersebut. menurut warga sekitar situs watu guling rame di kunjungi orang pada malam jumat kliwon. mereka yang datang ke situ bermaksud bedoa kepada Tuhan YME agar keinginan dan cita2nya tercapai. menurut pengamatan saya batu2 tersebut memang terasa energinya dan di sekitar watu lumpang ada tempat untuk sesaji.
di lokasi situs watu guling juga terasa nyaman, sejuk damai karena memang lokasinya di pedesaan. saya pun sempat bersantai di dalam situs tersebut. saya kesitu bermaksud melihat dan ingin nguri2 budaya peninggalan leluhur. kebetulan saya ke tempat lokasi itu pada siang hari jadi tampak jelas terkena pantulan sinar matahari batu tersebut.
Mari bersama nguri-nguri warisan leluhur banyumas.. salam #banyumasku.
|
SEJARAH BANYUMAS
mbanyumasan
SEJARAH BANYUMAS Nek wadas kelir wis
ngalih neng jiput, semingkir dadi kota tembe mburine � Ana lung gadung
se kendang gedene, de iris sore tukul isuk, de iris isuk tukul sore �
Macan ngembang dadap, jaran kurang gedogan
Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum`at Kliwon tanggal 6 April 1582
Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Kemudian
ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II
Banyumas Nomor 2 tahun 1990.
Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).
Riwayat singkatnya diawali dari jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raja Sultan Hadiwijaya.
Kisah pada saat itu telah terjadi suatu peristiwa yang menimpa diri (kematian) Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) dikarenakan kesalahan paham dari Kanjeng Sultan pada waktu itu, sehingga terjadi musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang) sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Paiang. Dari peristiwa tersebut untuk menebus kesalahannya maka Sultan Pajang, memanggil putra Adipati Wirasaba namun tiada yang berani menghadap.
Kemudian salah satu diantaranya putra menantu yang memberanikan diri
menghadap dengan catatan apabila nanti mendapatkan murka akan dihadapi
sendiri, dan apabila mendapatkan anugerah/kemurahan putra-putra yang
lain tidak boleh iri hati. Dan ternyata diberi anugerah diwisuda menjadi
Adipati Wirasaba ke VII.
Semenjak itulah putra menantu yaitu R. Joko Kahiman menjadi Adipati dengan gelar ADIPATI WARGA UTAMA II.Kemudian sekembalinya dari Kasultanan Pajang atas kebesaran hatinya dengan seijin Kanjeng Sultan, bumi Kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat bagian diberikan kepada iparnya.
1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
4. Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun pusat pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.
Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya maka dijuluki Adipati Marapat.
Siapakah Raden Joko Kahiman itu ?R. Joko Kahiman adalah putra R. Banyaksasro dengan ibu dari Pasir Luhur. R. Banyaksosro adalah putra R. Baribin seorang pangeran Majapahit yang karena suatu kesalahan maka menghindar ke Pajajaran yang akhirnya dijodohkan dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas putri Raja Pajajaran. Sedangkan Nyi Banyaksosro ibu R. Joko Kahiman adalah putri Adipati Banyak Galeh (Mangkubumi II) dari Pasir Luhur semenjak kecil R. Joko Kahiman diasuh oleh Kyai Sambarta dengan Nyai Ngaisah yaitu putrid R. Baribin yang bungsu.
Dari sejarah terungkap bahwa R. Joko Kahiman adalah merupakan SATRIA yang sangat luhur untuk bisa diteladani oleh segenap warga Kabupaten Banyumas khususnya karena mencerminkan :
a. Sifat altruistis yaitu tidak mementingkan dirinya sendiri.
b. Merupakan pejuang pembangunan yang tangguh, tanggap dan tanggon.
c. Pembangkit jiwa persatuan kesatuan (Majapahit, Galuh Pakuan, Pajajaran) menjadi satu darah dan memberikan kesejahteraan ke kepada semua saudaranya.
Dengan demikian tidak salah apabila MOTO DAN ETOS KERJA UNTUK Kabupaten Banyumas SATRIA.
Candra atau surya sengkala untuk hari jadi Kabupaten Banyumas adalah "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" artinya tahun 1582.
Bila diartikan dengan kalimat adalah "KEBAKTIAN DALAM UJUD KERJA SESEORANG PIMPINAN / MANGGALA MENGHASILKAN AKAN TERTATANYA ATAU TERBANGUNNYA SUATU PEMERINTAHAN".
PARA ADIPATI DAN BUPATI SEMENJAK BERDIRINYA
KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 1582
1. R. Joko Kahiman, Adipati Warga Utama II (1582-1583)
2. R. Ngabei Mertasura (1583-1600)
3. R. Ngabei Mertasura II (Ngabei Kalidethuk) (1601 -1620)
4. R. Ngabei Mertayuda I (Ngabei Bawang) (1620 - 1650)
5. R. Tumenggung Mertayuda II (R.T. Seda Masjid, R.T. Yudanegara I) Tahun 1650 - 17056. R. Tumenggung Suradipura (1705 -1707)
7. R. Tumenggung Yudanegara II (R.T. Seda Pendapa) Tahun 1707 -1743.
8. R. Tumenggung Reksapraja (1742 -1749)
9. R. Tumenggung Yudanegara III (1755) kemudian diangkat menjadi Patih Sultan Yogyakarta bergelar Danureja I.
10. R. Tumenggung Yudanegara IV (1745 - 1780)
11. R.T. Tejakusuma, Tumenggung Kemong (1780 -1788)
12. R. Tumenggung Yudanegara V (1788 - 1816)
13. Kasepuhan : R. Adipati Cokronegara (1816 -1830)
Kanoman : R. Adipati Brotodiningrat (R.T. Martadireja)
14. R.T. Martadireja II (1830 -1832) kemudian pindah ke Purwokerto (Ajibarang).
15. R. Adipati Cokronegara I (1832- 1864)
16. R. Adipati Cokronegara II (1864 -1879)
17. Kanjeng Pangeran Arya Martadireja II (1879 -1913)
18. KPAA Gandasubrata (1913 - 1933)
19. RAA. Sujiman Gandasubrata (1933 - 1950)
20. R. Moh. Kabul Purwodireja (1950 - 1953)
21. R. Budiman (1953 -1957)
22. M. Mirun Prawiradireja (30 - 01 - 1957 / 15 - 12 - 1957)
23. R. Bayi Nuntoro (15 - 12 - 1957 / 1960)
24. R. Subagio (1960 -1966)
25. Letkol Inf. Sukarno Agung (1966 -1971)
26. Kol. Inf. Poedjadi Jaringbandayuda (1971 -1978)
27. Kol. Inf. R.G. Rujito (1978 -1988)28. Kol. Inf. H. Djoko Sudantoko (1988 - 1998)
29. Kol. Art. HM Aris Setiono, SH, S.IP (1998 - 2008)
30. Drs. H. Mardjoko, M.M. (2008 - sekarang)
LETAK GEORAFIS
Wilayah Kabupaten Banyumas terletak di sebelah Barat Daya &
merupakan bagian dari Propinsi Jawa Tengah. Terletak di antara garis
Bujur Timur 108 " 39` 17`` sampai 109" 27` 15`` & di antara garis
Lintang Selatan 7" 15` 05`` sampai 7" 37` 10`` yang berarti berada di
belahan selatan garis khatulistiwa. Batas-batas Kabupaten Banyumas
adalah :
- Sebelah Utara: Gunung Slamet, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.
- Sebelah Selatan: Kabupaten Cilacap
- Sebelah Barat: Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes
- Sebelah Timur: Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara
Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan
132.759,56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan & pegunungan
dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu
untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman &
pekarangan, dan seba-gian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis
terletak dilereng Gunung Slamet sebelah selatan. Bumi & kekayaan
Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial karena terdapat pegunungan
Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.400M
& masih aktif. Keadaan cuaca & iklim di Kabupaten Banyumas
karena tergolong di belahan selatan khatulistiwa masih memiliki iklim
tropis basah. Demikian Juga karena terletak di antara lereng pegunungan
jauh dari permukaan pantai/lautan maka pengaruh angin laut tidak begitu
tampak, namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai
selatan angin hampir nampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah
dengan tekanan rata-rata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar
antara 21,4 derajat C - 30,9 derajat C
Langganan:
Postingan (Atom)